Membuat naskah dialog drama untuk 30 orang
pemain memang dibutuhkan kejelihan serta memerlukan sumber inspirasi
yang baik, karena naskah drama untuk 30 orang pemain ini lazimnya akan
berisikan banyak teks dialog sehingga proses pengerjaannya biasanya
relatif memakan waktu.
Inilah Naskah Drama Untuk 30 orang Pemain.
Mengangkat Tema ASAL USUL BANYUWANGI
ASAL-USUL BANYUWANGI
karya
SMK PGRI PESANGGARAN
PARA PEMERAN
KERAJAAN @NAPED
Raden
Banterang : Yongki Setiawan
Ayah
Banterang : M. Hendi Wijaya
Ibu
Banterang : Munjiyah
Ibu
Tiri Banterang : Arta Arlinda Wati
Dayang-
dayang : 1. Rika Aprilia
2.
Nika Desi P.
Prajurit
Pria Banterang : 1. Fery Nur Afandi
2.
Frendy Adi L.
Prajurit
Wanita Banterang : 1. Siska Ariska
2.
Ninik Dwi Astuti
KERAJAAN KLUNGKUNG
Surati : Anita
Ayah
Surati ( Prabu Wesi Aji) : Yoga firmandani
Rupaksa
(kakanda Surati) : Pebri Nuer Cahyo
PEMERAN PENDUKUNG
Biyung
Di Hutan Alas Angker : Yuliani
Kijang
: Ilham Dwi Putra
Gandrung : Eva Ardianti
Prajurit dan
Rakyat Jelata : 1. Franky Alaska
2.
Wangga R. Prayudha
3.
Ali Mustofa
4.
Mita Yoan Sari
5.
Istikanah
Rakyat
Jelata : 1. Yurike Aridata
2.
Devina Dwi Indriani
3.
Siti Rofiah
4.
Eva Fitria
5.
Yuni Kartika
6.
Sami Rahayu
7.
Elya Putri Ana dewi
8.
Oktaria Anjar Sari
Narasi : Dwi Retno Hayati
PENANGGUNG JAWAB
Ketua
Pementasan : Kiki Kristianti
Sutradara : Hendik Mailandy
Wardrobe : Destya Anggelina
Dikawasan
ujung Timur Provinsi Jawa Timur terdapat dua Kerajaan besar yaitu Kerajaan
Klungkung dan Kerajaan
@NAPED yang berperang. Terjadinya peperangan itu sungguh menyisakan
permusuhan yang panjang. dendam dan perebutaan kekuasaan jadi unsur utama
pertikaian itu. Entah itu saudara, entah itu kawan tidak terelakkan di dalam
amarah peperangan. Kematian Prabu Wesi Aji merupakan dari ketamakannya akan
kekuasaan bukan hanya puluhan, ratusan, bahkan ribuan telah menjadi korban akan
keganasan peperangan tetapi itu telah diatur oleh sang Dewata, kita sebagai
Titah hanya bisa menjalankan apa yang sudah digariskan.
Rupaksa : Surati
bangkitlah, Mari kita tinggalkan peperangan ini adiku !
Surati : tapi
kakang, ayahanda ? rakyat kita ?
Rupaksa : Sud ah mari ikut kakang mu adi ?
Rupaksa dan surati menyelamatkan diri dari
peperangan , menuju hutan alas angker. Sedangkan peperangan di menangkan oleh
kerajaan @Naped.
Surati : kakang
aku tak sanggup lagi ( napas terenggah-engah )
Rupaksa : kakang
juga letih adi, tapi....
Tiba-tiba tak sadar meraka di sapa oleh seorang
nenek tua.
Biyung
: duh
gusti, onok paran kanjeng-kanjeng ! nong kaharan alas
angker iki .
Rupaksa : (
tercengang lalu berdiri ) gediki ceritane !
Rupaksa menjelaskan kejadian peperangan di
kerajaan klungkung. Hingga Biyung merasa Iba dan menolongnya .
Biyung : menowo
kanjeng sudi singah nong gubuk biyung monggo
kanjeng ....!!
Dua
saudara itu tinggal digubuk biyung sampai bertahun-tahun lamanya.
Hingga
Surati melupakan kejadian itu, tetapi Rupaksa tetap menyimpan dendam dan ingin
membalasnya.
Rupaksa : Biyung,
urip ora mung gedigi! Isun pamet nyelamboro !
Biyung : yen
gedigu, Biyung mong biso dongakkaken riko.
Rupaksa : isun
titip Surati, Biyung !
Rupaksa meninggalkan adi dan Biyungnya di
dalam alas angker tersebut. Kehidupan tersebut terbalik dengan kehidupan
kerajaan @Naped yang makmur dan tentram .
(Keluarga besar kerajaan @Naped menduduki
singgahsana) Raja Wijaya dan kedua selirnya . Ratu Wati dan Ratu Jiyah. Ratu
Jiyah memiliki seorang putra bernama Raden Banterang yang gagah dan suka
berburu.
Banterang :
ayah, izinkan ananda berburu hari ini !
Raja
wijaya : sudah
hampir setiap hari kamu berburu, akan berburu apa lagi!
Ratu
Jiyah : Benar
kata ayahmu, setiap hari kamu hanya berburu lalu kapan
kamu akan berburu cinta ?
Banterang : Ayah,
Ibu megertilah ! izinkan ananda berburu hari ini. Ananda
berjanji setelah ini
ananda akan mencari pasangan hidup !
Raja
Wijaya : kau
berjanji nak!!
Banterang : Iya
Ayah !!
Ratu
Jiyah : janji
juga pada ibumu nak, ibu dan Ayah ingin memiliki
keturunan dari mu..!
Banterang : Baik
Ibunda, Restui Banterang ?
Raja
Wijaya: Ayah merestui mu nak! Ayah akan
berkeliling dulu dengan
Ibumu!! Hati-hatilah saat
berburu.
Banterang : Terimakasih
ayah !!
Setelah
mendapat izin dari Ayahandanya, lalu Raden Banterang memanggil Aria dan Topa
untuk mempersiapkan peralatan berburu.
Banterang : Aria,,,,Topa,,,,
Aria : iya
den!
Banterang : mana
Topa...?
Aria : dia
sedang mengantar Ayah Raden berkeliling.
Banterang : pagi
hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu.
Aria : baik
den akan saya siapkan peralatan berburu.
Baterang : kau
dan Topa harus menemaniku berburu.
Aria : baik
den .
Setelah
persiapan berburu siap, Raden Banterang berserta dua perajuritnya berangkat ke
hutan. Ketika ia berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di
depannya. ia segera mengerjar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan sementara
arya dan topa sedang mencarinya.
Aria : Kemana
Raden Banterang???
Topa : Bukanya
tadi ada di depan kita ..??
Aria : Tidak
ada.
Topa : Aduh
bagaimana ini...???
Aria : Ayo
kita cari....keselamata Raden sangat terancam jika berada di
hutan seperti ini.
Raden
Bantererang terus berlari mengejar kijang itu hingga Raden Banterang berhasil menangkap
kijang tersebut. Tak lama kemudian kijang itu lepas kembali di karenakan Raden
Banterang yang melamun karena melihat sosok gadis cantik jelita ( Surati ).
Banterang : ha ? seorang
gadis cantik jelita ? benarkah ia seorang manusia?
Jangan-jangan hantu penunggu hutan,
siapa gerangan gadis itu ? (banterang bergumam)
Karena penasaran, akhirnya Raden Banterang
memberanikan diri untuk mendekati gadis itu.
Banterang : kau
manusia atau penunggu hutan ?
Surati : saya
manusia raden (surati tersenyum).
Banterang : maaf
..kamu siapa ?
Suarati : nama
saya Surati berasal dari kerajaan klungkung.!! Saya berada
di sini karena
menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah
saya telah gugur dalam
mempertahankan mahkota kerajaan.
Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang
terkejut bukan kepala. Melihat penderitaan putri Raja Klungkung itu, Raden
Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana.
Banterang : Sunggu
malang nasib mu aku tidak tega meningalkan kamu
sendirian disini. Maukah
kamu ikut denganku...pulang ke
istanaku??
Surati : tapi
saya tinggal dengan Biyungku !! apa saya boleh membawa
serta Biyungku ???
tiba tiba
biyung datang. . .
Biyung : tidak
usah nak !! Biyung disini saja , Biyung tidak mau
meninggalkan hutan ini.
Akhirnya
Raden Banterang membawa surati pulang ke istana. Sebelum sampai ke istana,
Raden Banterang membawa surati bertemu dengan Aria dan Topa.
Aria : Topa,,
Sepertinya ada langkah kaki mendekat ke sini..!!
Topa : mana-mana
(Topa coba mendengarkan). Iya..benar...ada
suara langkah kaki!!
Aria : semoga
saja itu Raden Banterang.
Banterang : Aria..Topa...
Aria : waah,,
benar itu raden Banterang.Tapi ,,dia dengan siapa itu pa.?
Topa : Sepertinya
dengan seorang gadis ,,siapa yaa,,,,??
Banterang : Kalian
pasti bertanya-tanyakan siapa gadis yang ku ajak ini..?
Aria&Topa : iya
den...?
Banterang : Nanti
aku ceritakan.
Topa : Baiklah
den,, sekarang mari kita kembali ke istana.
Aria : Hari
pun sudah mulai gelap,, pasti Ayahanda Raden sangat
mengkhawatirkan Raden.
Banterang : Baiklah,,mari
kita semua pulang.
Akhirnya
meraka semua pulang ke istana. Sesampainya di istana Raden Banterang
memperkenalkan Surati kepada keluarganya dan Raden Banterang juga menceritakan
pertemuanya dengan surati.
Banterang : Ayah..!
(Banterang memanggil Ayahnya)
Raja
Wijaya: Syukurlah kau sudah pulang.
Aku sungguh mengkhawatirkanmu?
Berburu kemana saja kau
hari ini ? hari sudah hampir gelap
Begini, kau baru pulang.
Banterang : iya,,maaf ayah,, tadi Ananda mengejar seekor
kijang hingga
masuk jauh ke hutan.
Raja
Wijaya: iya sudah, tidak apa-apa, yang
penting kamu pulang dengan
selamat.
Hemmm... , siapa gadis
yang kau bawa itu ???
Banterang : namanya
Surati ayah, tadi ........
Raden
Banterang menceritakan kejadian di hutan, saat dia bertemu dengan Surati. Sambil meminta izin agar
surati diizinkan tinggal di dalam kerajaan (dengan wajah memelas)
Akhirnya
Ayahnya mengijikan Surati tinggal di istananya.
Setelah
beberapa lama tinggal di istana, Raden Banterang semakin dekat dengan surati.
Timbulah benih-benih cinta yang semakin dalam antara Raden Banterang dan
Surati. Merakapun akan menikah, kabar bahagia tersebut diumumkan ke semua
kalangan masyarakat kerajaan @NAPED hingga ke pelosok Desa.
Prajurit : Pengumuman-pengumuman
!
Diberitahukan untuk semua rakyat
kerajaan @NAPED agar menghadiri pesta pernikahan Raden banterang dengan putri
Surati yang akan diadakan nanti malam.
Rakyat sangat
terkejut dengan kabar yang mendadak tersebut hingga menimbulkan banyak
pertanyaan.
Eva
fitria : Apa tidak salah kabar itu ??
Devina : Apa
mungkin kita salah dengar ??
Elya : Siapa
gadis itu ?
Sami : Dari
mana dia berasal ?
Tutik
dan iska tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka lalu menghampirinya.
Tutik
: hellow
!! Masak kalian tidak tau sih.
Iska : iya
!! Dia itu kan gadis.
Tutik : yang
ditemukan raden banterang.
Iska : di
dalam hutan lagi.
Sami : di
hutan ??? itu gadis apa hantu ya ??
Eva
Fitria : yang
bener baee.
Elya : Jangan
fitnah gitu dong!!
Devina : iya
nih iska ama tutik,
kalau emang benci jangan
gitu-gitu juga keles !!
Tutik : heh
! ini itu FAKTA kita gak bohong.
Apa kalian udah lupa.
Iska : kita
kan istri dari prajurit khusus raden banderang.
Jadi, kita udah pasti tau
semua hal yang ada di istana.
Sami : Berarti
surati itu bukan seorang putri ???
Iska : Tidak
!! tepatnya mantan putri. (Tertawa)
Elya : Apa
maksud mu ?? coba jelaskan pada kami ??
Tutik : ya
gitu deh.
Intinya ayahnya tidak
bisa mempertahankan mahkota kerajaan.
Iska : dan
akhirnya surati terlantar deh di hutan.
Rakyat
: Ohh
begitu (Serentak)
Devina : Sudah-sudah.
Hari sudah mulai petang lebih baik kita segera
pulang.
Eva : iya,
kitakan harus bersiap untuk nanti malam.
Percakapan
mereka berakhir sampai disini, karena hari mulai petang mereka harus
mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta pernikahan di kerajaan.
perayaan
besar pun berlangsung meriah di dalam kerajaan yang dihadiri oleh semua kalang
hingga tujuh hari tujuh malam.
Mereka
membangun keluarga yang bahagia.
Pada
suatu hari, Surati berjalan-jalan sendirian di luar istana. Lalu ia di panggil
oleh seorang lelaki berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki
itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya
Rupaksa.
Rupaksa : Surati..!!Surati..!!
Surati : kakak...!
( Surati terkejut melihat keandaan kakaknya)
Rupaksa : Surati,,,
kakak datang kemari untuk mengajakmu membalas
dendam, karena Raden
Banterang telah membunuh ayahanda
kita.
Surati : tidak
kakak, tidak mungkin aku membantumu, aku sudah
menikah dengan Raden
Banterang. Aku telah berhutang budi
padanya.
Rupaksa : APAAAAA....!!!
kamu sudah menikah dengannya...?? dan kau
tidak mau membantuku...??
Surati : iya
kakak, maafkan aku. ( sedih )
Rupaksa
marah mendengar jawaban adiknya yang seperti itu. Namun, dengan
pikiran
liciknya ia memberikan sebuah kenangan berupa
pusaka kepada
Surati
agar Raden Banterang menjadi cemburu.
Rupaksa : Baiklah,
jika kau tidak mau membantuku. Ini....keberikan pusaka
ini sebagai pelindung mu.
Pusaka ini harus kau simpan di bawah
tempat tidurmu.
Surati : Baik
kak.
Rupaksa
pun meninggalkan Surati. Pertemuan Surati dengan kakak
kandungnya
tidak diketahui oleh Raden Banterang, di karenakan Raden
Banterang
sedang berburu di hutan. Tapi tanpa sepengetahuan dari Raden Rupaksa dan
Surati, dalam percakapan itu istri dua perajurit topa dan arya tidak sengaja
melihat dan mendegarkan pembicaraan mereka.
Setelah
Banterang pulang berburu, iska dan tutik menghampiri Raden
Banterang.
Iska : raden-raden...!!
Tutik : aduh
ya amsyong cepet raden !!
Iska : ya
raden cepat gawat ini.
Banterang : Ada
apa ?
mengapa kalian tengang?
Tutik : tuanku,
Raden Banterang.. tuan terancam bahaya.
Iska : iya,
yang direncanakan istri tuan sendiri.
Banterang : APAA...!! jangan sembarangan bicara kau!!
Tutik : Tuan
bisa melihat buktinya sendiri. kalau Tuan tidak percaya
kepada saya.
Banterang : Bukti
apa??
Tutik : sebuah
pusaka, yang di sembunyikan di bawah tempat tidurnya.
Banterang : pusaka
!! dari siapa!!
Iska : pusaka
itu dipesan untuk membunuh tuan.
Raden
Banterang langsung menuju ketempat tidur istrinya. Dicarinya sebuah pusaka yang
di ceritakan oleh Tutik dan Iska.
Surati : ada
apa kakanda.?? Apa yang kau cari ?
Banterang : haaa...!!
ternyata benar kata Iska dan Tutik!! Pusaka ini sebagai
bukti!! Kau berencana
membunuh ku.....!( tuduh Raden
Banterang pada istrinya
). Begitukah balasan mu kepada
ku.,haah??
Surati : jangan
asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud
membunuh kakanda.
Banterang : aku
tidak percaya .... jelas sudah bukti ini !!( Banterang Murka )
Raden
Banterang tetap pada pendirianya, bahwa istrinya yang pernah di tolongnya akan
membahayakan hidupnya. Sebelum nyawanya terancam, raden banterang lebih dahulu
ingin mencelakakan istrinya.
Mengetahui
itu, Surati berlari dan banterang mengejarnya. Surati berlari tanpa tujuan,
hingga dia tak sadar sampailah di sebuah dermaga sungai.
Surati : adinda
mendapatkan pusaka itu dari kakak kandung adinda.
dialah yang memberikan
pusaka tersebut kepada adinda, untuk
melindungi adinda.
Banterang : Aku
tidak percaya padamu lagi.!!
Surati : kakanda
suamiku !! bukalah hati dan perasaan
kakanda ! adinda
rela mati demi
keselamatan kakanda. Tetapi berilah kesempatan
kepada andinda untuk
menceritakan perihal pertemuan adinda
dengan kakak kandung
andinda yang bernama Rupaksa.
Banterang : TIDAK,
aku tidak percaya !
Surati : Kakak
adindalah yang akan membunuh kakanda !! adinda
diminta bantuan. Akan tetapi
adinda menolaknya .
Banterang : BOHONG...!!!
kau berbohong ... iyakan !!
Surati : baiklah
kakanda, jika kakanda tetap tidak mempercayai ku.
kakanda!! Jika sungai ini
menjadi harum, berarti andinda tidak
berbohong!! Tetapi, jika
air ini berbau busuk, berarti andinda
berbohong!!( seru Surati
)
Raden
Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang
segera menghunuskan keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula,
surati melompat kedalam sungai lalu menghilang. Tidak beberapa lama, terjadi
sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian
itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar.
Banterang : istri
ku tidak berbohong !! air sungai ini berbau harum!! ( sangat
sedih )
Betapa
menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi
kematian istrinya dan menyesali kebodohanya. Namun semuanya sudah
terlambat.
Sejak
itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa jawa disebut BANYUWNGI. BANYU
artinya AIR dan WANGI artinya HARUM. Nama BANYUWNGI kemudian menjadi nama kota
BANYUWANGI di Provinsi Jawa Timur.
youtube: youtube no deposit slots - Videoodl.cc
BalasHapusyoutube no deposit slots - Videoodl.cc, an online casino. · youtube no deposit slots youtube: free no deposit slots youtube: free no deposit slots youtube: free no deposit 1xbet korean slots youtube: free no deposit slots youtube: free no deposit slots septcasino youtube: free no deposit slots youtube: free no deposit youtube to mp4 slots youtube: free no deposit slots youtube: free no deposit slots
Best Online Casino Site - Lucky Club
BalasHapusCheck out our online casino 카지노사이트luckclub site reviews to find the best welcome bonus for you! Read the full review to discover how you can claim this What are the minimum deposit casino sites?Who regulates online gambling sites?